KONSISTEN ADALAH KUNCI SUKSES DARI SEBUAH PROGRAM


Kenaikan kelas merupakan moment yang dinanti-nantikan oleh siswa dan guru tentunya. Saat moment kenaikan kelas biasanya siswa bersama guru membuat kesepakatan kelas tentang acara apa yang ingin mereka lakukan. Saat kita ingin membuat suatu acara tentu akan memerlukan dana. Besaran dana yang dibutuhkan tergantung dari acara apa yang sudah disepakati sebelumnya. Namun tak jarang siswa kecewa karena wali kelas tidak mengadakan acara apapun karena terkendala dana dan tidak ingin memberatkan orang tua dalam perihal acara kenaikan kelas. Namun terkadang wali kelas ingin membuat acara untuk membuat moment special untuk merayakan kenaikan kelas.

Saya selaku wali kelas 5 di salah Satu SD Negeri di Kabupaten Jembrana, ingin membuat moment yang berkesan untuk siswa namun juga tidak memberatkan orang tua siswa. Mayoritas orang tua yang bekerja sebagai petani membuat saya berpikir untuk membuat acara yang sederhana namun tidak mengurangi makna dan tidak membuat orang tua siswa terbebani. Sehingga muncullah ide untuk membuat program kelas “SESARI SEHARI 2000 RUPIAH”.

Apa itu program “Sesari Sehari 2000 Rupiah?”, yaitu program siswa, dimana siswa mengumpulkan uang sesari yang bernominal dua ribu rupiah setiap hari saat mereka sembahyang di kelas menggunakan canang sari. Awal program ini tercipta karena pudarnya kebiasaan siswa khususnya yang beragam Hindu untuk melakukan persembahyangan setiap hari menggunakan canang sari. Saya selaku wali kelas setiap harinya harus mengingatkan siswa agar selalu “mebanten” dengan menghaturkan canang sari di kelas, saat pagi hari untuk mengawali kegiatan pembelajaran di sekolah agar kita selalu mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa. Namun tetap saja ada beberapa siswa yang lupa dengan kewajibannya.

Sehingga muncullah ide untuk meningkatkan motivasi siswa dalam meningkatkan rasa cinta kepada Sang Pencipta dengan membuat kesepakatan dengan siswa untuk secara bergiliran “mebanten” setiap hari di kelas dengan menghaturkan canang sari dengan sesari wajib 2000 untuk siswa yang beragam Hindu. Mengapa saya wajibkan karena nantinya sesari tersebut dikumpulkan di Bendahara kelas sebagai dana persiapan untuk acara kenaikan kelas. Tak disangka ide tersebut disambut baik oleh siswa dan membuat siswa antusias untuk mebanten setiap hari dan sesarinya dikumpulkan.

Masalah tiba Ketika ada 5 orang siswa beragam Kristen. Siswa beragam Hindu merasa tidak adil jika mereka saja yang menabung mengumpulkaan uang sedangkan nanti Ketika acara perpisahan, siswa agama lain juga tentu akan ikut. Sehingga dengan musyawarah dan mufakat antara guru dan siswa, terbentuklah kesepakatan untuk siswa yang non hindu tetap ikut nyarinin canang namun siswa agama hindu yang membawa canang sarinya dan mebanten.

Program sederhana ini ternyata membawa dampak yang luar biasa bagi siswa. Pertama, siswa lebih rajin sembahyang tanpa guru perlu mengingatkannya kembali. Kedua, melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan yaitu membawa canang dan mebanten setiap harinya. Ketiga, memupuk rasa toleransi antar umat beragama. Keempat, siswa bisa menyisihkan uang sakunya untuk digunakan sesari sehingga tidak membebani orang tua. Kelima, siswa sangat senang diajak membuat acara sederhana setelah uang yang terkumpul dari hari menabung sesari. Program kecil ini juga dapat memupuk nilai karakter religius, gotong royong, bertanggungjawab dan disiplin serta tolerasi pada diri siswa. 

Saat tiba acara kenaikan kelas, secara khusus kelas 5 yang saya pimpin menyepakati membuat acara makan bersama dengan memasak sosis dan ayam untuk dibakar dengan jumlah uang yang terkumpul Rp. 419.000. Ketika kami kelas 5 melaksanakan acara tersebut kelas lainnya merasa kecewa karena tidak melaksanakan acara serupa seperti kelas 5. Sehingga saya selaku wali kelas 5 mengimbaskan kepada wali kelas lain dengan berbagi praktek baik yang sudah saya lakukan agar tahun berikutnya bisa diterapkan disemua kelas. Sehingga semua siswa merasa Bahagia dan tertanam nilai-nilai karakter yang terkandung dalam program yang sederhana tersebut. Bagi saya program yang sederhana akan bermakna jika konsisten dilakukan serta membawa dampak positif kepada siswa.

Penulis: Made Mei Yudiari,S.Pd (GP Angkatan 6)

1 comment for "KONSISTEN ADALAH KUNCI SUKSES DARI SEBUAH PROGRAM"

  1. Program yang sangat menginspirasi, terima kasih sudah berbagi praktik baik bu guru

    ReplyDelete